Penemuan pola-pola geometris di ladang tanaman gandum pada tahun 1980-an sangat sukar dipahami. Orang berpendapat bahwa lingkaran itu adalah bekas pendaratan pesawat makhluk luar angkasa. Tahun 1992 sebuah percobaan yang dilakukan para ilmuwan menunjukkan bahwa secara diam-diam para sukarelawan dapat membuat pola-pola tersebut pada malam hari, kemudian beberapa pembual tertangkap kamera. Sekarang para pembuat pola ladang gandum menjalankan aksinya secara terang-terangan, salah seorang telah ditangkap dengan tuduhan merusak ladang orang lain.
Nazca Lines
Garis-garis misterius dan tanda-tanda lain di gurun-gurun yang luas mengundang banyak dugaan. Beberapa orang menyatakan bahwa nazca lines adalah jalur pesawat makhluk luar angkasa. Memang tanda-tanda itu sangat luar biasa, tetapi jalur pesawat UFO bukanlah jawaban yang tepat. Tanda seperti itu dapat di buat dengan mudah, yaitu dengan menyingkirkan permukaan tanah yang lebih gelap untuk menampilkan sub tanah dibawahnya yang lebih terang. Sesungguhnya permukaan padang pasir sangatlah peka, sehingga jejak kaki sekalipun dapat bertahan sampai ratusan tahun. Para ahli berpikir bahwa tanda-tanda tersebut berhubungan dengan praktek keagamaan bangsa Indian Amerika.
Berapa Lamakah Sebuah Piramid Dibangun?
Pada tahun 300 masehi, Herodotus menyatakan bahwa pembuatan sebuah piramida membutuhkan 100.000 budak. Pada tahun 1960-an, sebuah percobaan dilakukan untuk membuktikan teori Herodotus. Dengan memakai teknik dan peralatan pada masa Mesir kuno, seperti yang tegambar pada pahatan hieroglif, pembangunan sebuah piramida hanya membutuhkan 40.000 pekerja dalam waktu 10 tahun.
Chicen Itza, Piramid Bangsa Maya
Para pemuja atlantis menganggap bahwa kehadiran piramida di Mesir menjadi bukti bahwa mereka yang selamat dari daratan atlantis yang hilang di lautan atlantis, telah menyebar ke timur dan ke barat. Fakta yang benar adalah, desain piramida di Amerika sangatlah berbeda dari yang di Mesir. Piramida bangsa Maya di Meksiko 3000 tahun lebih muda dari pada yang di Mesir.
Leylines
Pada tahun 1921 usahawan asal Inggris Alfred Watkins menyatakan bahwa lokasi-lokasi kuno dihubungkan oleh garis lurus yang disebut "ley". Ia berpendapat bahwa garis-garis itu merupakan jalur perdagangan prasejarah dan beberap gereja telah berpindah-pindah di titik tertentu sepanjang garis ley. Tahun 1960-an orang kembali menemukan teori Watkins dan menamai garis-garis tersebut dengan leylines. Mereka membanyangkan bahwa garis-garis tersebut merupakan jalur energi misterius. Pengamatan dari udara membuktikan bahwa teori tersebut tidak benar sama sekali. Sebagian besar garis tersebut adalah jalur strategis, tetapi beberap diantaranya adalah jalur pemakaman menuju gereja-gereja tua.
Casa Grande
Bangunan ini terletak di utara Arizona dan dipakai sejak 700 tahun lalu oleh suku indian hohokom. Bangunan misterius ini mungkin sebuah observatorium kuno untuk menetapkan kalender upacara keagamaan. Jendela segi empat yang ada di kanan atas menyatu dengan posisi paling selatan Bulan. Jendela lengkung yang ada di kiri mengarah kepada matahri terbenam di musim panas.
Mistery Chapel
Sebuah kapel kuno di Externsteine Jerman, mempunyai jendela yang menghadap ke timur laut horizon, tempat dua buah bubungannya menandakan posisi terbit Matahari dan Bulan pada pertengahan musim panas berturut-turut di suatu titik pada siklus bulan yang disebut sebagai "perhentian utama" (major standstill) yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun.
Stonehenge
Stonehenge adalah salah satu situs kuno yang sangat terkenal. Stonehenge dibuat secara cermat dan dirancang untuk menyatu dengan terbit dan terbenamnya Matahari dan Bulan. Arsitek kuno membangun lingkaran stonehenge, sehingga di pagi pertengahan musim panas, matahari terbit tepat di atas Heel Stone, sinarnya akan menuju bagian tengah monumen melalui lengan terbuka hoese Stone. Aubrey Holes digunakan untuk melacak pergerakan bulan di langit. Bulan menyelesaikan siklusnya dalam waktu yang sama dengan satu putaran di stonehenge, yaitu dengan menggerakkan penanda (marker) melewati dua lubang setiap hari. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu putaran batu di stonehenge dengan menggerakkan marker melewati 3 lubang setiap tahun sama dengan waktu yang digunakan matahari untuk menyatu dengan bulan yaitu 18,6 tahun.
Ancient Astronomy
L'anse Aux Meadows
Pada tahun 1960 penjelajah asal Norwegia, Helge Ingsted berusaha menciptakan kembali perjalanan yang digambarkan dalam Saga Islandia, yaitu perjalanan menuju ke barat yang dimulai dari Greenland dan akhirnya sampai di utara pantai Newfoundland dan barisan bukit berbentuk segi empat di tempat yang bernama L'anse Aux Meadows, lalu menemukan sisa-sisa bangunan dengan tembok berumput. Rumah yang paling besar mempunyai tembok setebal 2 meter, 6 kamar dan perapian dari batu. Ada juga alat pemintal dari batu yang menjadi bukti kehadiran wanita di tempat itu. Penanggalan radio karbon mengenali tempat itu sebagai pemukiman dari awal abad ke-11. Pemukiman tersebut merupakan bangunan bangsa viking pertama.
Naskah Kuno Saga Islandia
Naskah-naskah kuno yang di temukan di Skandinavia memberikan gambaran tentang tempat tinggal bangsa Viking yang terbuat dari rumput dan batu. Saga Islandia adalah cerita kuno penduduk Norway tentang bangsa viking. Bangsa viking adalah penjelajah yang terus mencari tanah-tanah baru. Penjelajahan bangsa viking ke Britania dan kawasan Eropa utara serta penjelajahan ke Greenland di tulis dalam teks-teks abad ke-9. Saga tersebut juga bercerita tentang koloni yang didirikan oleh Thorfinn Karisefni dan Leif Ericcson.
Bulla
Bulla yang terbuat dari tanah liat adalah sistem hitungan tertua di dunia. Bulla ditemukan di sebelah utara Mesopotamia, Mesir dan berasal dari 8.000 tahun yang lalu. Bulla terdiri dari bola tanah liat utama dengan lubang-lubang dan tanda berbentuk serupa yang dapat dimasukkan kedalam Bulla. Saat sudah penuh, Bulla ditutup dengan segel.
Tulisan Pertama Di Dunia
Orang-orang Sumeria adalah penemu tulisan pertama. Mereka membuat lambang-lambang yang di standardisasi pada lembar-lembar tanah liat. Para arkeolog belajar mengartikan tulisan mereka dengan naskah kuno Persia sebagai pembanding. Lembaran-lembaran tersebut berisi catatan ternak, penyembahan di kuil-kuil dan barang dagangan.
Viking Burial
Banyak pahatan di zaman besi dan zaman perunggu ditorehkan diatas batu. Pahatan-pahatan bergambar kapal-kapal dan para penumpangnya ditemukan menghiasi batu-batu kuno. Diperkirakan lambang itu adalah lambang kematian. Di Oseburg, Norwegia sebuah makam berbentuk kapal telah ditemukan. Kuburan bangsa viking di Lindholm Hoje, Denmark, terdapat 700 nisan berbentuk kapal.
Weatray Stone
Sejumlah batu-batu besar yang diperkirakan berasal dari zaman perunggu ditemukan di padang liar sebelah utara Inggris dan Skotlandia. Diatas batu-batu tersebut terdapat pahatan abstrak. Diperkirakan pahatan tersebut adalah rute-rute zaman pra-sejarah dan dipakai oleh para pemburu zaman batu ataupun para musafir dalam perjalanannya melakukan pemujaan di Stonehenge.
Aborigin Arts
Di Australia kesenian orang aborigin telah berusia 20.000 tahun dan mereka masih melanjutkan tradisinya sampai sekarang. cetak tangan yang ditemukan di gua-gua adalah tanda dari para seniman masa lalu, mungkin juga tanda dari pengunjung gua yang lain. Lukisan aborigin di gua-gua banyak berhubungan dengan sistem kepercayaan aborigin yaitu "waktu mimpi" suatu saat dimana mereka percaya bahwa roh nenek moyang menciptakan dunia ini.
Altamira Painting
Lukisan yang di temukan di gua-gua seperti di Altamira, Spanyol dan di Lascaux, Perancis, telah ditorehkan semenjak 30.000 tahun yang lalu. Ada teori mengatakan bahwa gambar-gambar itu dibuat untuk melancarkan usaha dalam perburuan binatang. Para seniman melukis binatang yang ingin mereka tangkap supaya berhasil dalam penangkapannya. Teori lain mengatakan bahwa, semenjak dulu goa-goa itu telah didiami orang dan mungkin saja goa-goa tersebut adalah tempat khusus untuk merayakan perkawinan dan upacara lainnya.
Homo Sapiens
Homo Neanderthal
Para arkeolog berusaha menyelidiki misteri menghilangnya manusia neanderthal. Di beberapa bagian Eropa mereka telah digantikan oleh Homo Sapiens yang lebih cerdas. Ditempat lain barangkali mereka telah dibunuh oleh pendatang baru. Di suatu tempat mereka mungkin telah kawin dan bercampur dengan manusia modern, ini dibuktikan dengan temuan tulang rangka anak-anak dengan ciri-ciri Homo Sapiens dan Homo Neanderthal. Tulang Homo Neanderthal ditemukan di Eropa dan Asia. Fosil tersebut berusia sekitar 3000 tahun atau dengan kata lain manusia neanderthal telah punah sekitar 3000 tahun yang lalu.
Homo Wajakensis
Fosil Homo Wajakensis di temukan oleh Von Riestchoten tahun 1889 di Wajak, Tulungagung. Fosil Homo Wajakensis hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu dan ditemukan pada lapisan tanah pleistosen atas.
Homo Soloensis
Homo Erectus
Homo Erectus pertama kali muncul sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Penelitian menunjukkan bahwa Homo Erectus lebih efisien dalam berjalan kaki dibandingkan spesies yang lain. Rangkanya memungkinkan lahirnya bayi dengan otak yang lebih besar. Banyak fosil Homo Erectus di temukan di luar Afrika, di Asia dan Eropa. Juga ada manusia kerdil dari Kepulauan Flores yang disebut dengan Homo Floresensis.
Homo Habilis
Kenyanthropus Rudolfensis
Pada tahun 1998 arkeolog menemukan fosil tengkorak rahang dan gigi berusia 3,5 juta tahun. Mereka sama tuanya dengan Lucy tetapi bentuknya berbeda. Ukuran gigi dan bentuk muka menandakan makanan yang berbeda dengan Lucy, yang berarti spesies ini dapat hidup berdampingan dengan Australopithecus tanpa bersaing soal makanan. Temuan ini mengundang keraguan pada teori evolusi, karena teori evolusi darwin memperkirakan manusia berasal dari satu keturunan yaitu Australopithecus.
Australopithecus Africanus (Lucy)
Nenek moyang generasi pertama kita adalah Hominid yang menyerupai kera yaitu Australopithecus. Pada tahun 1974 penggalian di Ethiopia menemukan rangka Australopithecus terlengkap. Pada tahun 1978 arkeolog menemukan jejak kaki Australopithrcus di utara Tanzania. Usia jejak kaki 3,8 juta tahun. Tinggi badan Australopithecus 1,5 meter dan telah berjalan tegak berdasarkan pengukuran jejak kaki laetoli.
Temuan Fosil Hominid
Fosil dan jejak kaki memberikan kesan bahwa manusia berasal dari Afrika pada 3-4 juta tahun yang lalu. Homo Sapiens dan nenek moyang mereka termasuk dalam kelompok Hominid. Hominid garis pertama yang pernah ditemukan adalah Australoppithecus. Menurut fosilnya Australopithecus terbagi menjadi beberapa spesies yaitu : Australopithecus Africanus yang pemakan tumbuhan dan Australopithecus Robustus yang pemakan daging, Australopithecus Boisei, dan Australopithecus Afarensis. Hominid garis kedua yaitu Homo Habilis, lalu Homo Erectus, disusul Homo Sapiens. Homo Sapiens pertama muncul di Afrika semenjak 100.000 tahun yang lalu. Kemudian Homo Sapiens menyeberang ke Eropa dan Asia. Di daerah Eropa, Homo Sapiens bertemu dengan Homo Neanderthal.
Analisis Neutron Aktif
Analisis DNA
Analisis Metallografik
Teknik ini memakai zat kimia untuk mengupas bagian yang dipoles dari sebuah artefak logam untuk mengetahui struktur logam dibawahnya.
Penanggalan Karbon
Semua bentuk kehidupan di Bumi mengambil dan menyimpan Karbon. proses ini berhenti pada waktu mati dan karbon dalam tubuh semakin berkurang dalam jarak waktu tertentu. Dengan menghitung jumlah karbon sisa pada suatu contoh organik, arkeolog dapat mengetahui masa berasalnya contoh itu. Teknik ini disebut dengan penanggalan radio karbon. Mesin penghitung Geiger atau mesin spektrometer percepatan massa dapat dipakai untuk mengukur kandungan karbon.
Penanggalan Kalium-Argon
Dendrokronologi
Jejak Kaki Laetoli
Serbuk Sari Bunga
Sisa-sisa tumbuhan merupakan sumber informasi penting. Semua tumbuhan berbunga memproduksi serbuk sari, butiran-butiran yang tak dapat hancur. Kapsul waktu ini dapat mengatakan pada kita apakah suatu lokasi dulunya panas, dimgin, basah, ataupun kering. Selain itu sisa-sisa tumbuhan tersebut dapat juga mengtakan pada arkeolog tentang jenis makanan dan benih yang tumbuh di masa lampau.
Teknik Penggalian Fosil
Yang berikut ini adalah teknik-teknik penggalian fosil:
- Jika arkeolog berpikir di suatu tempat terkubur fosil dan artefak lain, ia dapat memakai detektor logam untuk mengetahuinya. Alat ini dapat mendeteksi benda-benda yang mengandung unsur logam.
- Arkeolog mengamati tanah terbuka dengan berjalan melintasi tanah bajakan, untuk memeriksa adanya potongan tembikar, batu api dan tanda-tanda lain kegiatan manusia di masa lalu.
- Karena penggalian akan merusak situs, sangat penting untuk melakukan pencatatan selama penggalian. Arkeolog menandai posisi yang tepat pada setiap artefak yang ditemukan. Tanah galian diayak dan disaring untuk mencari tulang atau gigi yang kecil. Sebagian tanah di masukkan kedalam air, sehingga biji-bijian akan mengapung di permukaan air.
- Saat lapisan tanah terlihat, orang memakai sekop kecil atau sikat halus untuk menyingkirkan tanah, juga untuk memeriksa tulang dan gigi.
- Untuk melobangi tanah, arkeolog dapat menggunakan bor tangan yang bentuknya seperti alat pembuka gabus botol dengan pegangan berbentuk huruf T. Alat ini dapat mendeteksi ruang kosong di bawah tanah yang mempunyai daya tarik arkeologis.
- Arkeolog dapat memakai alat ukur tahanan, yaitu alat yang bisa mengukur kelembaban. Tanah yang padat mempunyai kelembaban yang lebih tinggi (hambatan yang kecil) dibanding dengan pondasi gedung, jalan, atau batuan yang terkubur. Alat ukur ditempel pada elektroda yang dimasukkan ke dalam tanah. Listrik dialirkan sehingga muncul grafik atau angka yang menunjukkan tinggi rendahnya hambatan.
- Magnometer dan Gradiometer dipakai untuk mengukur tinggi rendahnya gaya magnet di dalam tanah yang dapat menunjukkan adanya benda-benda dalam tanah.
- Ground Radar dapat dipakai untuk memberikan gambaran susunan bawah tanah, hasilnya ditunjukkan lewat layar radar ataupun print out.
Asal-Usul Fosil
Apakah fosil itu? fosil merupakan bukti adanya kehidupan dimasa lalu, Proses pembatuan organisme masa lalu ini terjadi karena bahan organik secara bertahap digantikan oleh bermacam-macam mineral terutama CaCO3, SiO2, FeCO2 dan FeS2. Fosil tersimpan dalam berbagai lapisan tanah, lapisan tanah yang paling bawah adalah endapan yang umurnya paling tua. Oleh karena Bumi yang bersifat dinamis, lapisan-lapisan tanah yang yang paling bawah bisa terangkat keatas, kemudian mulai terkikis oleh hujan. Saat itulah tulang-tulang yang telah membatu mulai menampakkan diri.
Asal-Usul Hewan
Dari bentuk awal hewan bersel satu yang mempunyai flagella untuk bergerak, lalu timbullah protozoa yang lain semacam Amuba dan Ciliata. Dari hewan bersel satu berubah menjadi hewan bersel banyak, mereka melakukan simbiosis mutualisme. Bentuk pertama hewan bersel banyak yaitu berupa bola berongga yang disebut dengan Blastea. Alga dan Protozoa merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan hewan blastea tidak lagi dijumpai karena mengalami kepunahan, yang tersisa hanyalah Blastula yaitu suatu bentuk tahapan embrio makhluk hidup bersel banyak. Bentuk blastea merupakan bentuk yang memungkinkan untuk berkembang lebih jauh lagi, yaitu pada radiasi kedua dan radiasi ketiga.
Secara hipotetis perkembangan makhluk hidup dari bentuk blastea adalah berikut :
- Dari tingkat blastula embrio makhluk hidup berkembang ke tingkat gastrula sehingga terjadi dua lapisan, yaitu lapisan endoderm dan lapisan ektoderm, dalam tingkat gastrula makhluk hidup lalu berkembang menjadi makhluk dewasa. Contoh dari hewan diploblastik yang masih eksis saat ini adalah hewan dari kelas Porifera dan Coelentarata.
- Kemungkinan lain adalah bahwa setelah melalui tingkat blastula dan gastrula maka embrionya tidak berkembang menjadi hewan dewasa, tapi antara lapisan endoderm dan lapisan ektoderm terbentul lapisan mesoderm. Setelah terbentuk lapisan mesoderm barulah berkembang menjadi hewan dewasa, hewan ini sudah tidak eksis lagi, namun keturunannya yang telah terbentuk sebagai hasil evolusi masih bisa dijumpai. Hewan-hewan Triploblastik dibagi menjadi 4 kelompok : kelompok I termasuk hewan dalam kelas Echinodermata dan Chordata, kelompok II meliputi hewan dalam kelas Acoeloemata, Kelompok III meliputi hewan-hewan dalam kelas Annelida, Mollusca, dan Arthropoda, sedangkan kelompok IV meliputi hewan-hewan dalam kelas Pseudocoelomata dan Rotifera.
Hewan-hewan triplobastik pada dasarnya adalah bilateral simetris. Ada anggapan bahwa pada saat berubah bentuk dari bentuk Diplobastik ke bentuk Triplobastik terjadi juga perubahan bentuk simetrisnya yaitu dari bentuk radial simetris ke bentul bilateral simetris.
Asal-Usul Tumbuhan
Ciri-ciri bentuk pertama dari tumbuhan adalah mengilangnya flagella untuk bergerak dan semakin berkembangnya khlorofil. Dari bentuk awal ini berkembanglah alga, yaitu alga hijau, alga pirang, dan alga merah. Semua alga mengandung khlorofil. perkembangan selanjutnya adalah perubahan alga bersel satu menjadi alga bersel banyak. Bentuk simbiosis terlihat pada Lichenes, yaitu bentuk kehidupan simbiosis antara alga hijau, alga biru dan jamur.
Asal-Usul Eukariotik
Sel eukariotik muncul sekitar 1,5 milyar tahun lalu. Para ilmuwan belum mengetahui bagaimana sel eukariotik ini berkembang. Mereka berspekulasi bahwa organisme eukariotik ini berasal dari bakteri autotrof dan bakteri heterotrof melakukan simbiosis mutualisme, contoh simbiosis yang masih eksis sampai saat ini adalah Protista.
Temuan Fosil Stromatolit
Asal-usul Prokariotik
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sel pertama yang pernah hidup di Bumi pada masa 3,5 milyar tahun lalu, adalah sel yang bersifat prokariotik. Yang artinya, sel tersebut tidak memiliki membran yang menyelubungi materi genetiknya. Selain itu sel tersebut harus bersifat anaerob, karena atmosfir purba tidak mengandung oksigen, juga sel tersebut harus bersifat heterotrof, yaitu hidup dengan memanfaatkan komponen organik dari lingkungan sekitarnya. Sel yang autotrof tidak mungkin bertahan hidup, karena saat itu belum ada karbon dioksida di atmosfir, dan sel tersebut belum memiliki organel untuk melakuakan fotosintesis. Waktupun berlalu, jumlah bahan organikpun menipis, maka cara makanpun berkembang mejadi autotrof dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui fotosintesis.
Asal-Usul Kehidupan
A.I.Oparin (1894) mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya Bumi dan atmosfirnya. Atmosfir Bumi mula-mula memiliki air, CO2, Metana, dan Amonia, namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi molekul-molekul organik sederhana. Senyawa tersebut membentuk semacam campuran yang kaya dengan materi-materi di dalam lautan yang masih panas, yang disebut dengan primordial soup. Lalu primordial soup tersebut terakumulasi membentuk molekul-molekul organik dan monomer, semisal asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polymer, semisal protein dan asam nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut Protobion. Protobion memiliki ciri-ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya. Kondisi atmosfir masa kini tidak lagi memungkinkan untuk terbentuknya sintesis molekul organik secara spontan, karena oksigen di dalam atmosfir akan memecah ikatan kimia dan mengekstraksi elektron.
Stanley Miller dan Harol Urey (1953) mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa bahan-bahan organik merupakan bahan dasar penyusun organisme hidup, yang pada mulanya dibentuk dari reaksi gas-gas yang ada di alam dengan bantuan energi. Miller berhasil membuktikan teorinya tersebut di dalam laboratorium. Melvin Calvin dari University Of California menunjuk bahwa radiasi sinar dapat mengubah Metan, Amonia, Hidrogen, dan uap air menjadi molekul-molekul gula, Asam Amino, Purin, dan Pirimidin, yang merupakan zat dasar pembentuk DNA, RNA, ATP, dan ADP.
Langganan:
Postingan (Atom)